Masa Pendaftaran Paslon Kepala Daerah Warga Jatim Serukan Pilkada Damai
Gerakan Aksi Damai Jatim Serukan Pilkada Damai dan Aman

Surabaya (Aktualita)- Memasuki masa pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah, masyarakat Jawa timur yang tergabung dalam Gerakan Aksi Damai Jatim, menyerukan agar gelaran pilkada tahun ini berlangsung aman dan damai. Selain itu, mereka juga berharap calon kepala daerah yang sudah mendaftarkan diri ke KPU bisa memberikan pilihan bagi masyarakat. 

Ketua Aliansi Gerakan Aksi Damai Jatim mengatakan aksi deklarasi damai yang dilakukan bersama 100 anggotanya bertujuan untuk mendukung pelaksanaan Pilkada Jatim 2024 yang aman, damai, dan berintegritas. Serta, berbudaya dan bermartabat.

"Para peserta Pemilukada nantinya agar melakukan kegiatan kampanye secara tertib dan mengikuti aturan yang telah disepakati dan ditetapkan. Serta menghundari kampanye hitam beserta narasi kebencian untuk menjatuhkan salah satu Paslon," kata Endi usai menggelar aksi di Surabaya, Kamis (29/8/2024).

Endi menilai dalam setiap kontestasi Pilkada, masyarakat sering dibenturkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dan bertujuan mendongkrak salah satu Paslon, karena masyarakat pemilih harus cerdas dan bijak untuk tidak terprovokasi. 

"Mengingat hal tersebut sangat perlu dilakukan semacam kegiatan sosialisasi maupun semacam edukasi terhadap masyarakat, sehingga menjadi masyarakat yang cerdas serta tidak mudah terpancing provokasi. Kami menyerukan kepada masyarakat Jatim untuk mencegah dan menolak segala bentuk kampanye hitam serta agar tunduk dan patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku." Tambahnya.

Meski begitu, ia berharap dalam Pilkada Jatim 2024 dapat melahirkan para pemimpin daerah yang pro terhadap rakyat. Serta mementingkan kepentingan rakyat dari pada pribadi maupun suatu kelompok. 

Endi dan para anggotanya mengaku siap menjaga keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Serta, siap mensukseskan dan mewujudkan Pilkada Jatim 2024 yang bermartabat, berintegritas, jujur, adil, aman, damai, dan demokratis. 

"Kami menyerukan kepada masyarakat Jatim untuk tidak melakukan penyebaran ujaran kebencian atau HOAX atas dasar SARA, dan daapt memanfaat media sosial secara bijak," Pungkasnya. (dos)